Posted by: achvan | March 7, 2013

Tips Membedakan Mana Website Lokal dan Mana Website Internasional?

Internet sangat mustahil berkembang tanpa Website. Bisa dibilang, tanpa website internet tidak akan tumbuh seperti sekarang ini. Walaupun demikian, kita tidak bisa mengatakan bahwa internet itu adalah website, karena website hanyalah salah satu layanan dari Internet. Jadi Website adalah bagian dari Internet, bukan internet secara keseluruhan.

Secara umum, website bisa didefenisikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).  Ada dua jenis website yang kita kenal selama ini yakni website statis dan website dinamis. Web Statis adalah website yang tidak ‘up-to-date” dimana isi dari website tersebut tetap, jarang berubah, dan isi informasinya hanya bersifat satu arah yakni hanya dari pemilik website. Contohnya bisa dilihat pada website-website perusahaan yang hanya menampilkan company profile pada website mereka. Jenis website lainnya adalah Website Dinamis, yakni website yang senantiasa “up-to-date” dan interaktif dua arah yakni dari pemilik website dan pengguna website. Jenis website inilah yang sekarang sangat berkembang. Semua website mikroblogging, forum, portal berita, dan website social networking masuk dalam kategori ini. Kompas.com, kompasiana.com, facebook.com, detik.com, kaskus.us dan sebagainya masuk dalam kategori website dinamis.

Nah, itu adalah sedikit perkenalan mengenai website. Sekarang kita akan berbicara tentang bagaimana membedakan antara website lokal dan website internasional. Namun sebelumnya, ada dua hal penting yang perlu kita ketahui mengenai website yakni domain dan hosting.

Domain

Domain atau nama domain adalah penamaan alamat website di Internet. Agar website bisa ditemukan dan diidentifikasi di internet, maka setiap website harus memiliki nama domain, misalnya yahoo.com, kompas.com, facebook.com google.com dan lain-lain. Tujuan pemberian nama domain sebenarnya untuk mempermudah pengguna dalam mengakses server Website. Karena jika berbicara pada sisi teknis, server-server website tersebut berkomunikasi melalui ip-address, ini dari sisi teknis.

Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet  yang bisa disewa pertahun. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut, jika ingin dikelompokkan maka ada domain lokal (untuk tiap-tiap negara, bisa lihat di wikipedia) dan ada domain internasional. Di Indonesia, domain-domain ber-ekstensi lokal (Domain .id) dikelola oleh Pengelola Nama Domain Indonesia atau PANDI (pandi.or.id). Beberapa domain “.id” yang bisa disewa antara lain, .co.id untuk tujuan komersial, badan usaha dan sejenisnya, .net.id untuk penyedia jasa telekomunikasi yang berlisensi, .ac.id untuk akademik, universitas, perguruan tinggi dan sejenisnya,.sch.id untuk sekolah, .go.id untuk institusi pemerintah dan sejenisnya, mil.iduntuk instansi militer, .or.id untuk organisasi selain organisasi di atas dan terakhir.web.id untuk kalangan pribadi atau komunitas. Selengkapnya bisa dilihat disini.

Untuk domain Internasional atau bahasa kerennya internationalized domain name(IDN)  contohnya antara lain .com .net .org .info .biz .us .name .travel .asia dan lain-lain.  Pada awalnya ekstensi .com digunakan untuk tujuan komersil, .net digunakan untuk situs-situs yang terkait pada penyediaan jaringan dan sejenis, .org diperuntukkan untuk organisasi, .info untuk situs-situs yang menyediakan informasi, .name untuk situs-situs pribadi.  Namun saat ini jenis eksetensi tidak terlalu dijadikan patokan dalam menamakan sebuah website. Maka tidak heran, jika sebuah website pribadi bisa berekstensi .com .net .info dan lain-lain.

Hosting

Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS. Demikian defenisi hosting dari beberapa defenisi yang beredar.  Intinya bahwa hosting adalah tempat menyimpan website (data, halaman, code, template website,dll) . Tentu saja website tersebut disimpan dalam hardisk di sebuah komputer server yang terkoneksi ke Internet. Karena content yang disimpan adalah website maka disebutlah dengan nama webhosting. Mengenai lokasi server hostingnya dimana, ada beberapa pilihan. Bisa server hostingnya di tempatkan di Amerika (US), di Singapura, di Jakarta atau dimana saja :). Rata-rata penyedia WebHosting di Indonesia menyediakan layanan ke tiga lokasi tersebut. Efek dari perbedaan lokasi tentu saja berpengaruh pada kecepatan akses website. Secara terperinci, bisa diuraikan sebagai berikut :

Server Lokal Indonesia (Jaringan IIX/OpenIXP) 

Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia umumnya lebih cepat dibandingkan bila server berada di data-center USA (<80ms vs. ±250 ms).
Akses dari luar Indonesia ke server lokal termasuk lambat, dan bervariasi tergantung mutu bandwidth internasional yang disediakan oleh data-center. (sekitar 250ms s/d 1.500ms).
Cocok untuk website yang memiliki hanya atau mayoritas pengunjung lokal Indonesia.
Kurang cocok bagi website yang juga memiliki cukup banyak pengunjung dari luar Indonesia.
Tidak cocok untuk website yang juga menginginkan ranking memadai di berbagai Search-Engine terkenal.

Server di Data-Center Singapura

Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia lebih cepat dibandingkan bila server berada di data-center USA (rata-rata di bawah 100ms). Kecepatan akses juga tergantung mutu bandwidth internasional yang dijual ke pelanggan akses Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di Indonesia.
Akses dari berbagai kota besar di Indonesia cukup cepat (<80 ms).
Akses dari kawasan Asia-Tenggara sangat cepat (<80 ms).
Akses dari kawasan Asia-Timur sangat cepat (<100 ms).
Akses dari kawasan Amerika-Utara cukup cepat (±150 ms).
Akses dari kawasan Eropah-Barat cukup cepat (±200 ms).
Cukup mendukung bagi website yang memiliki >=50% pengunjung dari Indonesia.
Cukup memadai untuk website yang akan didaftarkan di berbagai Search-Engine terkenal.

Server di Data-Center USA (Pantai Barat)

Akses pengunjung ke situsweb dari pengguna di kota-kota Indonesia umumnya lebih lambat dibandingkan bila server berada di data-center lokal IIX (sekitar ±250 ms vs. <100ms). Kecepatan akses juga tergantung mutu bandwidth internasional yang dijual ke pelanggan akses Internet, yang berbeda-beda dari masing-masing ISP di Indonesia.
Akses dari kawasan Amerika-Utara sangat cepat (±60 ms).
Akses dari kawasan Eropah-Barat cukup cepat (±100 ms).
Akses dari kawasan Asia-Timur cukup cepat (±150 ms).
Akses dari kawasan Asia-Tenggara cukup cepat (±200 ms).
Akses dari kawasan lainnya bervariasi, dan rata-rata berkecepatan ±250 ms.
Kurang cocok untuk website yang memiliki hanya atau mayoritas pengunjung lokal Indonesia.
Cocok bagi website yang juga memiliki cukup banyak pengunjung dari luar Indonesia.
Cocok untuk website yang juga menginginkan ranking memadai di berbagai Search-Engine terkenal (bertujuan SEO).

Sumber : xinergix.com

Nah, kembali kepada pertanyaan “Bagaimana membedakan mana website lokal dan internasional ?” Apakah mutlak ditentukan dari nama domainnya ? Tentu saja tidak, karena kuncinya terdapat pada Server Hosting. Jika Website-nya ditempatkan di Server Amerika atau Server Singapura maka dia sudah termasuk Website Internasional karena untuk sampai kesana kita harus memiliki koneksi ke Internasional (Bandwidth Internasional). Berbeda jika website-nya disimpan di Server Jakarta (di simpan Gedung Cyber misalnya) , maka website tersebut termasuk website lokal. Atau saya memiliki Server website sendiri di Makassar, saya menyimpannya dikantor kemudian saya yang menyewakan koneksi (bandwidth) dan ip publik dari ISP langganan saya, maka website tersebut termasuk website lokal.

Bagaimana mengetahuinya ?

Untuk pengguna linux, bisa menggunakan tools “ping” , “traceroute” atau “mtr”. Berhubung kebanyakan netter Indonesia masih menggunakan Windows, maka pada sharing kali ini saya membahas tata cara pengecekan melalui OS Windows.

Ping

Seperti yang pernah saya sebutkan ditulisan sebelumnya bahwa ping adalah tools yang berfungsi untuk mengetahui status dan kualitas koneksi sebuah perangkat (host) dalam sebuah jaringan. Cara Menggunakannya :

– Buka Menu Start >> Menu Run >> Ketik “cmd“, maka Window Command Prompt akan muncul

– Ping alamat website yang akan di cek, misalnya pada Command Prompt saya mengetik “ping kompas.com“. Dari hasil ping, saya mendapatkan time, sebesar 25 ms (ping dari makassar ke jakarta). Dari sini saya sudah bisa menebak bahwa kompas.com adalah situs lokal, . Hal yang sama saya lakukan pada kompasiana.com. Time yang saya dapatkan adalah 29 ms, artinya kompasiana.com adalah situs lokal. Lalu dimana website internasional-nya ? Silahkan “ping yahoo.com” atau “ping facebook.com”. Berapa time-nya ? Ke yahoo.com saya mendapatkan time rata-rata 237 ms dan ke facebook rata-rata 250 ms (ratusan). Sudah jelas perbedaanya kan ? Website lokal jika dilakukan ping, time yang dibutuhkan hanya berkisar 10 ms-50 ms (puluhan) dan Website Internasional jika di ping, time-nya berkisar antara 150-400 ms. Oh ya, angka-angka time (dalam milisecond/ms) diatas bisa lebih atau kurang dari taksiran saya tergantung dari lokasi dan kualitas koneksi yang kita miliki.

Tracert

Seperti nama-nya, aplikasi satu ini berfungsi untuk melihat rute yang dilewati paket untuk sampai ke tujuan (dalam hal ini server website). Cara pakainya sama dengan ping.

– Buka Menu Start >> Menu Run >> Ketik “cmd“, maka Window Command Prompt akan muncul

– Tracert website yang akan di lacak dengan mengetik-contoh-, “tracert yahoo.com”pada command prompt (biasanya agak sedikit lama menunggu) . Dari hasil tracert, berapa banyak host (perangkat router) yang dilewati ? 15, 20 atau 30 host ? ada info lewat mana saja ? Singapura (singtel.com atau /sg/sin/sing), Malaysia (tm.net.my), Japan (ntt.net), DTX-Dallas, San Fransisco, atau Los Angeles ? Bagaimana jika mencoba “tracert kompasiana.com”, berapa banyak rute yang dilewati  ? lebih sedikit bukan dan biasanya ada informasi rute yang dilewati misalnya lewat “openixp.net” atau “iix.net.id “. Jadi sudah bisa ditebak mana situs internasional dan mana situs lokal bukan ? Selamat kalau begitu, silahkan coba website lainnya seperti kompas.com, detik.com, kaskus.us ! Sedikit tambahan informasi bahwa aplikasi tracert ini banyak disediakan secara online, salah satunya bisa menggunakan layanan dari network-tools.com/ (pakai tools “trace”, masukan nama website lalu “Go !”).

Catatan Penting : Tidak semua situs domain .id itu adalah situs lokal atau situs dengan domain .com .net .info adalah situs luar negeri (contohnya kompasiana.com) karena sekali lagi, jenis website lokal dan internasional ditentukan oleh penempatan server hosting bukan dari nama domain. Bukti lainnya ? Silahkan ping atau tracert google.co.id atau yahoo.co.id !

Sudah bisa membedakan mana website lokal dan mana website internasional bukan ? Lalu apa manfaatnya ?

Nanti saya share ditulisan berikutnya…

Dari blog lama di kompasiana


Leave a comment

Categories